![](https://static.wixstatic.com/media/a92804_9cd44cdaf7e7402fbe18438c03d8e035~mv2.jpg/v1/fill/w_720,h_665,al_c,q_85,enc_auto/a92804_9cd44cdaf7e7402fbe18438c03d8e035~mv2.jpg)
Yang terhapus jauh dari sorot mata
Yang terapung di batas lumpur
Dihantam pecahnya gelombang laut di kedua garis lurus rona pipimu
Menginjak hari penuh haru,
Melinting dengan tenang keatas dengan seberkas luka yang berkelas.
Bersimpul sujud pada malam-malam yang kian ngeri dan ngilu
Tersebab kemalangan yang berlipat ganda,
Sembab semakin gemuk di tempayan kalbu
Baris-baris kenangan tersusun rapih
Juga sekumpulan do'a adalah ritual kecil merayakan kehilangan
Ada sekelumat gemetar mengeja ini
Dingin dan menggigil,
Seonggok harap menitip pada temaram senja yang kemarin membawa mu pergi dan tak akan kembali.
Semua surat yang tersirat surutnya luka dan duka terbang bersamaan
Begitu sangarnya Tuhan mencintaimu,
Pergilah dalam damai
Sebelum doa menjadi dosa
Sekuntum mawar akan mengahantarkan mu ke peristirahatan kekal
Kau kami kenang dalam lembayung kesunyian
Kasih,
Jalan baik-baik kerumah-Nya
Comments