![](https://static.wixstatic.com/media/a92804_e1e101e02cdd4514a3bdc673b4a7a604~mv2.jpg/v1/fill/w_564,h_705,al_c,q_85,enc_auto/a92804_e1e101e02cdd4514a3bdc673b4a7a604~mv2.jpg)
Aku iri,
Aku iri pada setiap mata yang dapat melihatmu tanpa harus menunggu janji temu
Aku iri,
Aku iri pada angin yang dapat dengan bebas membelai lembut sekujur tubuhmu.
Ku namaimu sebagai candu,
Yang terkutuk karena membuat seluruh nalarku menyerumu
Sayang, aku mengakui memang
Kau begitu memikat tanpa banyak ucapan
Karena dalam binar mata teduhmu
Ku temukan ketenangan
Meski tidak selalu baik
Tidak selalu terlihat mudah
dan tidak pula melulu dijanjikan menyenangkan
Aku masih begitu kuat melakukannya,
Aku masih sanggup mencintai setiap inci dari mu
Pada tepi jurang ratapan yang tak berkesudahan ini,
Ku titipkan pada angin
Linang bening rindu ini
Comments