Pujaan, teman, dan Tuhan ku.
Saat hari dimana dia memutuskan untuk pergi nelangsa hatiku tak mempercayai itu terjadi. Saat malam yang biasanya kita habiskan untuk berbicara panjang, bahkan kini satu kata dari mu pun tidak datang. Sering kali logika mencaci hati ku yang terlalu bodoh mencintai. Memilih seseorang yang tidak bisa selamanya bisa ku cintai.
Aku mengakui bahwa bayang diri mu masih melekat kuat di ingatan, dan aku menyadari bahwa diri mu masih menempati ruang penuh di hatiku. Tapi aku memilih untuk berhenti dan melupakan mu. Bukan karena dirimu tak cukup bermakna, itu karena aku tidak mau membuang waktu yang telah Tuhan berikan untuk memikirkan dan tenggelam larut pada kesedihan pada sesuatu yang tidak lagi mempedulikan hadirnya diriku.
Aku anggap semua yang Tuhan pernah hadirkan untuk ku sebagai sebuah pelajaran. aku tidak bisa egois meminta nya untuk terus disisiku. sudah waktunya aku digantikan oleh seseorang yang telah Tuhan tentukan untuk dirinya.
Walau aku tau akan butuh waktu yang panjang untuk melakukan nya, aku mohon Tuhan kuatkan aku di setiap langkah yang akan kulakukan. Karena yang aku butuhkan hanya kekuatan yang kau berikan.
Kadang aku lupa masih ada diri Mu yang masih dan akan selalu memelukku saat seluruh dunia menghancurkan ku sampai tak tersisa. Maafkan aku.
Terima kasih, berkat berkat apa yang terjadi aku menyadari, bahwa cinta terbaik yang harusnya aku miliki hanyalah untuk mu. Pujaan, Teman dan Tuhan ku.
Allah SWT.
5:32 PM
Kommentarer